Jangan Pasang 6 Jenis Aplikasi
sumber: jalan tikus.com
Dari total jumlah aplikasi di Play Store, rupanya
sekitar 15 persen merupakan aplikasi berkualitas jelek. Melihat hal itu,
pengguna tentu harus jeli sebelum memilih aplikasi di Play Store.
Bukan tidak mungkin aplikasi-aplikasi tersebut justru
berbahaya bia dipasang di perangkat smartphone.
Modus aplikasi yang berbahaya biasanya menawarkan
fungsi yang cenderung tidak masuk akal, misalnya menambah RAM supaya ponsel
tidak lemot, menambah kapasitas baterai, dan lainnya.
Sayangnya, aplikasi model seperti masih sering kita
jumpai di Play Store, fungsinya tak lain adalah untuk kepentingan pribadi
seperti iklan banner hingga yang terparah adalah pencurian data.
Nah, untuk itu kali ini Jaka akan bahas 6 jenis
aplikasi berbahaya di Play Store yang sebaiknya jangan dipasang. Simak yuk!
1. Aplikasi Baterai
Kalau kalian pengguna smartphone, tentu kalian tidak
akan asing dengan aplikasi baterai yang bertebaran di Plays Store. Mungkin saja
di antara kita ada yang pernah mencoba beberapa aplikasi tersebut, namun yang
kita dapat malah smartphone semakin boros dari biasanya dan bertambah lemot.
Aplikasi baterai atau kalibrasi baterai terdengar bisa
mengatasi permasalahan baterai pengguna smartphone, tapi nyatanya tidak
demikian. Inilah mengapa aplikasi jenis ini bisa dibilang berbahaya.
Pertama, selain tidak jujur, aplikasi kalibrasi
baterai biasanya akan menghapus file batterystats.bin untuk memanipulasi
indikator baterai.
Kemudian, aplikasi ini didesain dengan tampilan yang
menarik dan bekerja pada belakang layar yang justru dapat membebani kinerja
smartphone.
2. Aplikasi Memori
Ada dua macam jenis aplikasi memori yang berbahaya di
Play Store, yang pertama aplikasi yang menawarkan defragmenting memori dan yang
kedua adalah aplikasi untuk meningkatkan kapasitas RAM. Kedua aplikasi tersebut
sebaiknya kalian hindari.
Alasan mengapa kita tidak membutuhkan aplikasi
defragmenting memori di Android adalah karena perangkat Android saat ini telah
memiliki fitur controller yang dapat mengatur data di dalam penyimpanan dengan
terstruktur dan rapi.
Melalukan defragmenting memori justru hanya akan
menurunkan performa dan umur storage. Kita tidak memerlukan sebuah aplikasi
untuk mengoptimalkan RAM pada Android karena fungsi built-in pada Android telah
melakukannya secara otomatis.
3. Antivirus Fake
Banyak yang mengatakan jika perangkat Android rawan
terkena virus, faktanya hal itu tidak seratus persen benar. Secara umum
perangkat Android kita akan aman asalkan kita memasang aplikasi yang berasal
dari app store resmi seperti Play Store, bukan dari sumber pihak ketiga seperti
situs, forum, atau aplikasi toko yang tidak terpercaya.
Mungkin jika kita ingat dulu ada aplikasi Android
bernama Virus Shield yang sempat populer, yang menawakan fungsi untuk
melindungi perangkat Android dari malware dalam sekali klik. Pada akhirnya,
aplikasi tersebut dihapus oleh Google setelah Android Police mengungkapkan kode
sumbernya yang tak lain hanyalah berisi fungsi sederhana untuk mengubah ikon.
Mungkin saja hingga kini masih banyak model aplikasi
seperti itu yang bertebaran di Play Store, jika kita abai dalam hal ini bukan
tidak mungkin aplikasi-aplikasi tersebut bisa membahayakan smartphone kita.
4. Aplikasi X-Ray Scanner
Tak sedikit para pengguna yang tertipu dengan aplikasi
X-Ray Scanner di Play Store. Pada dasarnya hingga saat ini belum ada smartphone
yang mampu melakukan fungsi canggih tersebut.
Namun, karena antusiasme pengguna yang tinggi, tak
sedikit pengembang nakal yang memanfaatkan momen tersebut untuk menciptakan
aplikasi peniru fungsi X-Ray Scanner.
Tetapi cara seperti ini bisa berbahaya karena tak
sedikit pengguna yang terkecoh. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pengembang tak
bertanggung jawab untuk memanfaatkan celah tersebut. Jika sudah begini, maka
pengguna awam akan lebih mudah tertipu karena tertarik dengan berbagai macam
penawaran fungsi yang tak wajar.
5. Pendeteksi Kebohongan
Ada banyak aplikasi yang menawarkan fungsi lie
Detector ** atau pendeteksi kebohongan. Aplikasi jenis ini termasuk ke dalam
**aplikasi yang tidak berguna dan bisa membahayakan ponsel.
Meskipun smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan
berbagai sensor canggih, bukan berarti sudah mampu berfungsi sebagai pendeteksi
kebohongan dengan algoritma penghitungan yang rumit, apalagi aplikasi tersebut
ditawarkan secara gratis di Play Store.
Pengguna yang ingin mencoba bagaimana alat tersebut
bekerja biasanya akan segera memasang aplikasi tersebut di perangkat mereka.
Sialnya, kemungkinan besar aplikasi tersebut malah dimanfaatkan untuk mencuri
data pengguna.
6. Aplikasi Internet
Kecepatan internet memang kerap menjadi masalah utama
bagi masyarakat modern saat ini. Hal ini dimanfaatkan oleh pengembang nakal
untuk menciptakan aplikasi tak berguna yang menawarkan fungsi untuk mengatasi
kecepatan internet. Aplikasi-aplikasi seperti ini diklaim dapat menguatkan dan
meningkatkan kekuatan sinyal.
Kenyataannya, aplikasi tersebut tidak akan berpengaruh
apa pun ke perangkat Android, malah justru akan memberatkan dan menambah jumlah
file sampah di Android.
Jika terlalu banyak menginstal aplikasi sampah, hal
tersebut dapat membebani kinerja smartphone lalu membuatnya cepat panas dan
pada akhirnya rusak.
Akhir Kata
Nah, itu dia 6 jenis aplikasi berbahaya di Play Store
yang sebaiknya jangan dipasang di smartphone. Apakah kalian memiliki daftar
lain tentang aplikasi yang berbahaya di Play Store?
Jangan lupa share melalui
kolom komentar di bawah ini ya.
Jangan Pasang 6 Jenis Aplikasi
sumber: jalan tikus.com
Dari total jumlah aplikasi di Play Store, rupanya
sekitar 15 persen merupakan aplikasi berkualitas jelek. Melihat hal itu,
pengguna tentu harus jeli sebelum memilih aplikasi di Play Store.
Bukan tidak mungkin aplikasi-aplikasi tersebut justru
berbahaya bia dipasang di perangkat smartphone.
Modus aplikasi yang berbahaya biasanya menawarkan
fungsi yang cenderung tidak masuk akal, misalnya menambah RAM supaya ponsel
tidak lemot, menambah kapasitas baterai, dan lainnya.
Sayangnya, aplikasi model seperti masih sering kita
jumpai di Play Store, fungsinya tak lain adalah untuk kepentingan pribadi
seperti iklan banner hingga yang terparah adalah pencurian data.
Nah, untuk itu kali ini Jaka akan bahas 6 jenis
aplikasi berbahaya di Play Store yang sebaiknya jangan dipasang. Simak yuk!
1. Aplikasi Baterai
Kalau kalian pengguna smartphone, tentu kalian tidak
akan asing dengan aplikasi baterai yang bertebaran di Plays Store. Mungkin saja
di antara kita ada yang pernah mencoba beberapa aplikasi tersebut, namun yang
kita dapat malah smartphone semakin boros dari biasanya dan bertambah lemot.
Aplikasi baterai atau kalibrasi baterai terdengar bisa
mengatasi permasalahan baterai pengguna smartphone, tapi nyatanya tidak
demikian. Inilah mengapa aplikasi jenis ini bisa dibilang berbahaya.
Pertama, selain tidak jujur, aplikasi kalibrasi
baterai biasanya akan menghapus file batterystats.bin untuk memanipulasi
indikator baterai.
Kemudian, aplikasi ini didesain dengan tampilan yang
menarik dan bekerja pada belakang layar yang justru dapat membebani kinerja
smartphone.
2. Aplikasi Memori
Ada dua macam jenis aplikasi memori yang berbahaya di
Play Store, yang pertama aplikasi yang menawarkan defragmenting memori dan yang
kedua adalah aplikasi untuk meningkatkan kapasitas RAM. Kedua aplikasi tersebut
sebaiknya kalian hindari.
Alasan mengapa kita tidak membutuhkan aplikasi
defragmenting memori di Android adalah karena perangkat Android saat ini telah
memiliki fitur controller yang dapat mengatur data di dalam penyimpanan dengan
terstruktur dan rapi.
Melalukan defragmenting memori justru hanya akan
menurunkan performa dan umur storage. Kita tidak memerlukan sebuah aplikasi
untuk mengoptimalkan RAM pada Android karena fungsi built-in pada Android telah
melakukannya secara otomatis.
3. Antivirus Fake
Banyak yang mengatakan jika perangkat Android rawan
terkena virus, faktanya hal itu tidak seratus persen benar. Secara umum
perangkat Android kita akan aman asalkan kita memasang aplikasi yang berasal
dari app store resmi seperti Play Store, bukan dari sumber pihak ketiga seperti
situs, forum, atau aplikasi toko yang tidak terpercaya.
Mungkin jika kita ingat dulu ada aplikasi Android
bernama Virus Shield yang sempat populer, yang menawakan fungsi untuk
melindungi perangkat Android dari malware dalam sekali klik. Pada akhirnya,
aplikasi tersebut dihapus oleh Google setelah Android Police mengungkapkan kode
sumbernya yang tak lain hanyalah berisi fungsi sederhana untuk mengubah ikon.
Mungkin saja hingga kini masih banyak model aplikasi
seperti itu yang bertebaran di Play Store, jika kita abai dalam hal ini bukan
tidak mungkin aplikasi-aplikasi tersebut bisa membahayakan smartphone kita.
4. Aplikasi X-Ray Scanner
Tak sedikit para pengguna yang tertipu dengan aplikasi
X-Ray Scanner di Play Store. Pada dasarnya hingga saat ini belum ada smartphone
yang mampu melakukan fungsi canggih tersebut.
Namun, karena antusiasme pengguna yang tinggi, tak
sedikit pengembang nakal yang memanfaatkan momen tersebut untuk menciptakan
aplikasi peniru fungsi X-Ray Scanner.
Tetapi cara seperti ini bisa berbahaya karena tak
sedikit pengguna yang terkecoh. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pengembang tak
bertanggung jawab untuk memanfaatkan celah tersebut. Jika sudah begini, maka
pengguna awam akan lebih mudah tertipu karena tertarik dengan berbagai macam
penawaran fungsi yang tak wajar.
5. Pendeteksi Kebohongan
Ada banyak aplikasi yang menawarkan fungsi lie
Detector ** atau pendeteksi kebohongan. Aplikasi jenis ini termasuk ke dalam
**aplikasi yang tidak berguna dan bisa membahayakan ponsel.
Meskipun smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan
berbagai sensor canggih, bukan berarti sudah mampu berfungsi sebagai pendeteksi
kebohongan dengan algoritma penghitungan yang rumit, apalagi aplikasi tersebut
ditawarkan secara gratis di Play Store.
Pengguna yang ingin mencoba bagaimana alat tersebut
bekerja biasanya akan segera memasang aplikasi tersebut di perangkat mereka.
Sialnya, kemungkinan besar aplikasi tersebut malah dimanfaatkan untuk mencuri
data pengguna.
6. Aplikasi Internet
Kecepatan internet memang kerap menjadi masalah utama
bagi masyarakat modern saat ini. Hal ini dimanfaatkan oleh pengembang nakal
untuk menciptakan aplikasi tak berguna yang menawarkan fungsi untuk mengatasi
kecepatan internet. Aplikasi-aplikasi seperti ini diklaim dapat menguatkan dan
meningkatkan kekuatan sinyal.
Kenyataannya, aplikasi tersebut tidak akan berpengaruh
apa pun ke perangkat Android, malah justru akan memberatkan dan menambah jumlah
file sampah di Android.
Jika terlalu banyak menginstal aplikasi sampah, hal
tersebut dapat membebani kinerja smartphone lalu membuatnya cepat panas dan
pada akhirnya rusak.
Akhir Kata
Nah, itu dia 6 jenis aplikasi berbahaya di Play Store
yang sebaiknya jangan dipasang di smartphone. Apakah kalian memiliki daftar
lain tentang aplikasi yang berbahaya di Play Store?
Jangan lupa share melalui
kolom komentar di bawah ini ya.
0 komentar:
Posting Komentar