Dont be afraid for show your idea

animasi blog

This is my blog

hidup ini seperti musik nikmati dengarkan dan enjoy aja

This is default featured slide 2 title

jadi yang lalu tinggalkan saja mulailah dengan yang baru

this is my opinion

bukanya takut tapi ku masih menghargai kau sebagai teman

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 30 Agustus 2018

Pubik figur

Ini 7 Bukti Kekayaan Pangeran Harry yang Tajir Melintir

Ini 7 Bukti Kekayaan Pangeran Harry yang Tajir Melintir

Beruntung deh jadi Meghan Markle
Share:

Hits dan kekinian



10 Lagu Dangdut Koplo Jawa yang Kini Hits di Semua Kalangan


Kamu pasti pernah denger salah satunya!
10 Lagu Dangdut Koplo Jawa yang Kini Hits di Semua Kalangan
Musik dangdut selama ini kebanyakan hanya bisa dinikmati beberapa kalangan saja. Namun jika melihat kenyataannya sekarang kamu mungkin akan terkejut melihat musik dangdut dinikmati berbagai kalangan. Mulai dari anak kecil, remaja, hinga nenek-nenek.
Menariknya, lagu-lagu dangdut sekarang yang populer justru jenis koplo khas Pantura. Dangdut khas Pantura ini kebanyakan menggunakan bahasa campuran Indonesia dan Jawa. Meski beberapa orang tidak mengerti liriknya karena perbedaan bahasa namun karena musiknya yang enak membuat semua orang ikut bergoyang. Para penyanyinya yang lagi hits sekarang adalah Via Vallen dan Nella Kharisma.
Nah, kamu coba tes sendiri deh, pasti pernah denger 10 lagu dangdut Jawa Pantura di bawah ini.

1. Bojo Galak (Suami/istri galak)

Lagu ini isinya curhatan kepada pasangannya yang galak. Pokoknya apa saja yang dilakukannya selalu salah deh. Hmmm kamu juga ngerasa?

2. Sayang

Nah lagu yang dinyanyikan Via Vallen ini juga populer banget karena temanya pasti pernah dirasakan semua orang. Maunya move on tapi masih sayang, duh dek...

3. Konco Mesra (Teman Mesra)

Ini juga lagunya menggambarkan masalah kekinian anak sekarang. Ketika jatuh cinta sama temen sendiri tapi gak bisa untuk mengungkapkan. Teman tapi mesra deh.

4. Astuti (Asli Tukang Tipu)

Lagu yang bercerita tentang patah hatinya ditinggal orang yang disayang. Apalagi kalau alasannya karena sang pacar lebih kepincut dengan orang yang lebih kaya. Duh sakitnya...

5. Separo Nyawa (Separuh Nyawa)

Nah ini lagu yang cocok buat pasangan LDR alias jarak jauh. Gimana kangennya seseorang yang gak bisa bertatap wajah namun hanya bisa mendengar suara saja? 

6. Ditinggal Rabi (Ditinggal Nikah)

Lagu ini sedih banget deh. Gimana rasanya coba kalau ditinggal menikah sama orang yang disayangi? Duh pasti sakit banget.

7. Penak Jamanku

Lagu ini ceritanya ketika kita lihat mantan ternyata disakiti pacar yang sekarang. Hmmm jadi enak zamanku to? Jangan menyesal ya...

8. Aku Cah Kerjo

Tentang kegalauan para wanita yang ditinggal pasangannya kerja jauh. Padahal disana para pria kerja keras demi membahagiakan wanitanya. Ya pokoknya saling setia saja ya?

9. Lali Rasane Tresno (Lupa Rasanya Jatuh Cinta)

Lagu ini bercerita tentang sakit hatinya seseorang karena ditinggal pacarnya demi orang lain. Karena hal itulah membuat dia menjadi trauma sehingga lupa rasanya jatuh cinta lagi.

10. Kimcil Kepolen

Nah lagu ini sangat populer sekarang, pasti kamu pernah dengerin deh. Hampir di semua tempat disetel mulai dari pasar, terminal hingga di atas bis-bis. Ceritanya klasik tentang kegalauan para pria muda karena kalah harta sehingga tidak bisa mengambil hati wanita pujaannya.
https://www.idntimes.com/hype/entertainment/erina-wardoyo/dangdut-koplo-jawa/full
Share:

Listen to reading


Efektifkah? membaca buku sambil mendengarkan musik?


Hasil gambar untuk dampak positif dan negatif belajar sambil mendengarkan musik


Apakah membaca buku sambil mendengarkan musik menjadi kebiasaan Anda? Apakah musik tidak dapat dipisahkan dari Anda? Di mana ada Anda, di situ pasti ada musik, tidak terkecuali saat Anda sedang membaca buku.
Well, bagi sebagian orang, mendengarkan musik saat membaca buku merupakan hal yang wajib. Keheningan saat membaca buku saaaaangat menyebalkan! Dengan musik, paling tidak, kita dapat melenyapkan perasaan sebal itu.

Begitupun sebaliknya saat membaca buku di tempat yang ramai, seperti perpustakaan. Mendengarkan musik dapat menjadi cara terbaik untuk menghindari keriuhan yang terjadi di dalamnya.
Akan tetapi, pernahkah Anda bertanya-tanya pengaruh musik terhadap efektifitas kegiatan membaca? Pernahkah Anda mencoba membandingkan efektifitas kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik dengan saat Anda membaca buku tanpa musik?

Penasaran? Ingin tahu pengaruh musik terhadap kegiatan membaca buku? Nah, sebelum beranjak ke pembahasan itu, mari kita simak dulu penjelasan tentang kegiatan multitasking. Ini penting, mengingat kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik merupakan salah satu contoh kegiatan multitasking.

Kegiatan Multitasking

Kegiatan multitasking adalah kegiatan yang terdiri dari dua tugas atau lebih yang dilakukan dalam waktu bersamaan. Dalam hal ini, membaca buku sambil mendengarkan musik merupakan salah satu contohnya.
Pertanyaannya, apakah kegiatan multitasking efektif?
Pada tulisan yang berjudul Technology: Myth of Multitasking, seorang pakar psikologi dari Universitas San Francisco, Jim Taylor menjelaskan bahwa efektifitas kegiatan multitasking dipengaruhi oleh jenis tugas yang terlibat. Lebih jauh, dalam tulisan itu, Taylor menjelaskan bahwa efektifitas kegiatan multitasking tidak terganggu manakala

1. Salah satu tugas merupakan tugas yang otomatis


 Hasil gambar untuk dampak positif dan negatif belajar sambil mendengarkan musik

Efektifitas multitasking tidak tergaunggu manakala salah satu tugas yang terlibat di dalamnya merupakan tugas otomatis. Maksud otomatis adalah bahwa dalam pelaksanaannya, tidak diperlukan konsentrasi dan fokus.

Sebagai contoh kegiatan menonton TV sambil mengunyah permen. Tugas mengunyah permen merupakan tugas yang otomatis. Kita tidak butuh konsentrasi saat mengunyah permen. Bahkan, tugas mengunyah permen dapat kita lakukan tanpa sadar.

Nah, dalam kegiatan menonton TV sambil mengunyah permen, karena tugas mengunyah permen tidak membutuhkan konsentrasi, atau dalam kata lain, karena tugas mengunyah permen merupakan tugas yang otomatis, maka tugas itu tidak mengganggu konsentrasi kita saat menonton TV. Kegiatan menonton TV tidak terganggu karena kegiatan mengunyah permen; Keduanya dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

2. Tugas-tugas yang terlibat melibatkan fungsi otak yang berbeda-beda
                     Hasil gambar untuk dampak positif dan negatif belajar sambil mendengarkan musik            
Efektifitas multitasking juga tidak terganggu manalaka tugas-tugas yang terlibat di dalamnya melibatkan bagian otak yang berbeda.

Nah, dalam tulisan di atas, Taylor mencontohkannya dengan kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental. Menurutnya, bagian otak yang digunakan untuk membaca buku berbeda dengan bagian otak yang digunakan untuk mendengarkan musik instrumental. Karena itulah, mendengarkan musik instrumental tidak mengganggu kegiatan membaca buku.

Bagaimana halnya dengan membaca buku sambil berbicara di telepon dan mengirimkan pesan instan di media sosial? Apakah kegiatan multitasking tersebut dapat dilakukan? Jawabannya, tentu saja tidak!

Masih menurut Jim Taylor, kegiatan multitasking di mana melibatkan bagian otak yang sama merupakan kemustahilan. Yang terjadi sebenarnya bukanlah multitasking melainkan serial tasking. Dalam serial tasking, “Rather than engaging in simultaneous tasks, you are in fact shifting from one task to another to another in rapid succession,” tulis Taylor. Dalam serial tasking, alih-alih melakukan tugas-tugas secara serentak, Anda pada kenyataannya beranjak dari satu tugas ke tugas lain ke tugas lainnya secara cepat. Ini artinya, saat satu tugas belum selesai, Anda berganti ke tugas lain, begitu seterusnya hingga rangkaian serial tasking selesai.

Menurut penelitian yang termuat dalam situs American Psycological Association (APA), serial tasking tidaklah efektif. Saat Anda melakukan serial tasking, yang terjadi adalah, Anda beranjak dari satu tugas ke tugas lain.

Saat beranjak dari satu tugas ke tugas berikutnya, tentu saja dibutuhkan waktu, bukan? Secepat-cepatnya kita beranjak dari satu gerakan ke gerakan lain, tetap saja dibutuhkan waktu, sekalipun hanya sepersekian detik.

Nah, begitu pula saat Anda melakukan kegiatan serial tasking. Waktu Anda tersita untuk berlalih dari tugas satu ke tugas lainnya. Demikian hingga serial tasking tersebut selesai.

Mendengarkan Musik saat Membaca Buku
Dari penjelasan mengenai efektifitas kegiatan multitasking di atas, dengan jelas kita peroleh kesimpulan yaitu bahwa efektifitas kegiatan multitasking tidak terganggu manakala salah satu tugas merupakan tugas yang otomatis. Atau, jika tidak, tugas-tugas yang terlibat di dalamnya melibatkan bagian otak yang berbeda.

Lalu, bagaimana kaitannya dengan kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik? Karena kegiatan itu (membaca buku sambil mendengarkan musik) termasuk kegiatan multitasking, maka kesimpulan di atas berlaku juga untuk kegiatan tersebut.

Efektifitas kegiatan membaca buku sambil mendengarkan musik tidak terganggu manakala

1. Tugas mendengarkan musik tidak membutuhkan konsentrasi dan fokus, atau

2. Tugas mendengarkan musik melibatkan bagian otak yang berbeda dengan bagian otak yang digunakan untuk membaca.

Dalam tulisan Jim Taylor di atas, telah disebutkan bahwa mendengarkan musik instrumental menggunakan bagian otak yang berbeda dengan bagian otak yang digunakan saat membaca buku. Dengan demikian, kegiatan membaca buku dapat dipadukan dengan kegiatan mendengarkan musik instrumental. Atau, dalam kata lain, Anda dapat membaca buku sembari mendengarkan musik instrumental.

Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana dengan jenis musik yang mengandung lirik? Apakah efektif membaca buku sambil mendengarkan musik dengan lirik?

Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita simak penjelasan berikut.

Sebuah riset mengenai pengaruh musik dalam kegiatan belajar dilakukan oleh Universitas Wales.

Partisipan dibagi ke dalam lima kelompok yang berbeda. Kelompok pertama diminta untuk belajar sambil mendengarkan musik (dengan lirik) yang mereka sukai; Kelompok yang kedua diminta untuk belajar sambil mendengarkan musik (dengan lirik) yang tidak mereka sukai; Kelompok ketiga diminta untuk belajar di tempat yang sepi, tanpa musik; Kelompok keempat diminta untuk belajar sambil mendengarkan ujaran ‘tiga’ yang diulang-ulang; Kelompok kelima diminta untuk belajar sambil mendengarkan ujaran ‘satu, dua, tiga, dan seterusnya’ yang disebut secara acak.

Dalam riset tersebut, ditemukan bahwa partisipan pada kelompok ke-3 dan ke-4 lebih mudah menghapal pelajaran ketimbang partisipan pada kelompok ke-1, ke-2, dan ke-5. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mendengar musik (dengan lirik), baik musik yang disukai maupun musik yang tidak disukai, membawa dampak negatif pada kegiatan belajar, termasuk membaca buku.

Menurut Clifford Nass, pakar komunikasi dari Universitas Stanford, hal itu dikarenakan, bagian otak yang digunakan untuk mendengarkan lirik lagu sama dengan bagian otak yang digunakan untuk memroses kata (membaca). Hal ini berarti bahwa ketika Anda belajar (membaca buku) sembari mendengarkan lagu, otak Anda berusaha untuk memroses dua hal dalam waktu yang sama, yaitu mendengarkan dan mengiterpretasikan lirik, dan memahami bacaan Anda. Akibatnya, pemahaman Anda terhadap bacaan pun terhambat oleh tugas untuk menginterpretasikan lirik.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Jim Taylor. Dalam artikel Technology: Myth of Multitasking, Taylor menjelaskan, “However, your ability to retain information while reading and listening to music with lyrics declines significantly because both tasks activate the language center of the brain.” Kemampuan Anda untuk memahami informasi ketika membaca sambil mendengarkan musik dengan lirik menurun secara signifikan karena kedua tugas tersebut mengaktifkan pusat bahasa dalam otak Anda.

Solusi

Dari penjelasan di atas, setidaknya dapat kita tarik dua kesimpulan. Yang pertama, mendengarkan musik berlirik membawa dampak yang buruk bagi kegiatan membaca buku. Yang kedua, mendengarkan musik instrumental tidak memengaruhi efektifitas kegiatan membaca buku.

Dengan demikian, Anda masih dapat menikmati musik saat sedang membaca buku. Pilihlah musik instrumental sehingga pemahaman Anda terhadap materi bacaan tidak terganggu dengan kegiatan mendengarkan dan menginterpretasikan lirik lagu.

http://aquariusnote.com/membaca-buku-sambil-mendengarkan-musik-efektifkah/
Selamat membaca! Jangan lupa beri komentar :


Share:

Editing Kamera


Mengubah atau Membuat Kamera HP Jadi Seperti DSLR


Menghasilkan foto saat ini tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kamera DSLR atau kamera mirrorless saja, namun kehadiran handphone mampu menjadi salah satu pengganti dari penggunaan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) dan mirorless ketika mungkin kalian tidak dapat menggunakan 2 jenis dari kamera tersebut.

Biasanya seseorang hanya menggunakan kamera handphone untuk foto karena beberapa alasan, alasan pertama yaitu orang tersebut tidak memiliki kamera DSLR atau mirrorless, atau alasan selanjutnya yaitu terkadang pada beberapa kondisi akan sulit untuk membawa kamera DSLR yang memiliki bobot lumayan berat dengan ukuran kamera yang cukup besar. Dengan alasan tersebut sehingga seseorang lebih memilih untuk menggunakan kamera handphone untuk memotet.

Beberapa orang menganggap kamera handphone merupakan kamera dengan kualitas yang standar yang hanya bisa menghasilkan foto dengan kualitas yang biasa pula. Namun, saat ini semakin canggih sebuah teknologi yang tersedia serta dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk keperluan memotret dengan menggunakan kamera handphone. Saat ini semakin banyak cara yang dapat kalian lakukan untuk membuat kamera handphone kalian menjadi kamera layaknya DSLR.

Berikut beberapa cara beserta penjelasannya agar kamera handphone kalian dapat diubah seperti layaknya kamera DSLR :

Menggunakan Aplikasi pada Handphone


Saai ini semakin banyak orang yang berkreatifitas menciptakan berbagai aplikasi yang dapat diunduh dan dimanfaatkan untuk memperbanyak pilihan fitur pada handphone. Dari sekian banyak aplikasi yang diciptakan, salah satu yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan fotografi yaitu aplikasi FV-5. Apa itu aplikasi fv-5?

Aplikasi FV-5 merupakan sebuah aplikasi untuk kebutuhan fotografi yang mampu menyediakan pilihan fitur yang baik. Sesuai seperti apa yang dijelaskan bahwa aplikasi ini merupakan aplikasi kamera profesional yang membuat handphone kamera kalian dapat di setting secara manual layaknya kamera DSLR. Hal ini merupakan kabar yang menggembiran bagi orang yang sangat menyukai fotografi namun hanya bisa mengandalkan kamera handphone.

Dengan menggunakan aplikasi ini, kalian dapat mengambil gambar dengan 2 pilihan format gambar, PNG dengan JPG. Selain itu aplikasi ini menawarkan diafragma sebesar f/2.8 dengan ISO minimal 100 da maksimal 1600. Kalian dapat merubah ISO ketika akan mengambil foto atau kalian juga mengatur ISO menjadi auto.

Selanjutnya aplikasi ini juga menyediakan beberapa mode yang dapat dipilih sesuai dengan apa yang akan kita foto. Meski tidak lengkap seperti mode yang terdapat pada kamera DSLR, namun mode pada aplikasi ini cukup bisa dijadikan pilihan ketika akan memotret.

Beberapa mode yang tersedia aplikasi ini yaitu Focus mode, portrait, flower, P dan S. Selain itu, aplikasi ini memiliki exposure compensation yang berfungsi untuk menyesuaikan kecerahan cahaya pada foto yang ditangkap. Dengan menggunakan exposure compensation maka hasil foto kalian normal, tidak terlalu terang jura tidak terlalu gelap karena kesalahan yang kamera lakukan.
Kalian juga dapat mnegatur kualitas atau ukuran foto yang akan kalian ambil, dari mulai kualitas yang paling rendah hingga kualitas foto yang tertinggi. Namun hal ini juga di sesuaikan dengann kualitas kamera handphone kalian. Dengan menggunakan aplikasi ini bukan berarti hasil foto kalian memiliki kualitas yang bagus, namun dengan menggunakan aplikasi ini kalian dapat mengatur kamera secara manual.

Faktor utama hasil foto yang bagus tetap pada siapa yang mengambil foto tersebut, yaitu kalian yang menggunakan aplikasi ini. Untuk menggunakan aplikasi ini, kalian dapat mengunduhnya secara gratis melalui playstore.

Menggunakan Lensa Tambahan

Hasil gambar untuk cara membuat kamera hp jadi seperti dslr

Kata siapa lensa tambahan hanya untuk kamera DSLR atau mirrorless saja? Saat ini sudah tersedia lensa khusus yang dapat digunakan untuk kamera handphone. Meskipun kamera handphone berukuran sangat kecil, namun tidak membuat kamera handphone tidak dapat dipasangi lensa tambahan. Beberapa lensa khusus untuk kamera handphone dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai macam foto yang berbeda, diantaranya yaitu lensa tele zoom dan lensa fisheye.


Lensa Tele Zoom

 lensa tele kamera handphone

Lensa tele zoom ini merupakan lensa yang dapat berfungsi untuk zoom lebih besar. Dengan lensa in, kalian dapat zoom objek foto kalian sebanyak 8 kali lebih dekat, harga yang ditawarka untuk mendapatkan lensa ini yaitu 100 ribu rupiah. Harga yang sangat terjangkau untuk kalian yang memiliki budget tipis namun membutuhkan fitur kamera yang lebih baik.

Ketika membeli lensa ini, biasanya kalian akan mendaptkan sekaligus satu paket beserta dengan hoder, fungsi dari holder ini yaitu untuk menopang handphone kalian agar pas dan sesuai ketika memasangkan lensa ini pada handpone kalian.

Meskipun hasilnya tidak terlalu bagus, namun lensa ini cukup membantu kalian untuk menangkap foto dengan jarak yang jauh yang biasanya dengan hanya menggunakan kamera handphone objek yang ditangkap tidak terlihat dengan jelas.

Lensa Fisheye

 lensa fisheye


Beberapa waktu lalu mulai muncul lensa fisheye di kalangan masyarakat, tidak hanya kamera DSLR saja yang dapat menggunakan lensa fisheye, namun handphone pun saat ini sudah dapat menggunakan lensa dengan jenis fisheye.

Lensa ini dapat memberikan efek dengan distorsi cembung untuk hasil fotonya, biasanya lensa ini digunakan untuk menangkap gambar dengan area yang luas sehingga banyak bagian yang dapat terekam atau masuk dalam frame.

Berbeda dengan lensa biasa yang hanya menangkap dengan luas area yang lebih sempit, harga yang ditawarkan untuk mendapatkan lensa ini yaitu sangat terjangkau. Bahkan pada beberapa toko online memberikan harga yang sangat rendah yaitu hanya 10 ribu rupiah. Berbeda dengan lensa tele foto diatas, lensa ini tidak membutuhkan holder ketika akan dipasang pada kamera handphone kalian, lensa ini berukuran lebih kecil dari tele foto.

Untuk memasang lensa ini caranya sangat mudah, kalian hanya perlu menjepitkan lensa fisheye pada kamera kalian, setelah itu kalian dapat langsung menggunakannya.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kamera handphone kalian serta dapat meningkatkan kamera handphone kalian layaknya kamera DSLR. Hal yang penting selain beberapa cara diatas, kalian sebaiknya menggunakan handphone dengan kualitas kamera yang baik juga. Hal ini dapat membantu untuk menghasilkan foto dengan kualitas yang bagus juga. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan selamat mencoba.

 https://blog.bantenkamera.com/2018/04/membuat-kamera-hp-jadi-DSLR.html

Share:

5 Faktor penyebab kemisikinan di Indonesia


5 Faktor penyebab kemisikinan di Indonesia 





Siapa sih, yang tidak pernah bokek? Dompet menipis sampai harus makan mie instan setiap hari sampai tanggal gajian; untuk bepergian harus nebeng teman; atau bahkan sesekali harus berhutang ke teman atau atasan. Tapi, semua itu bukanlah indikator dari kemiskinan. Mungkin kamu merasa hidupmu sangat sulit ketika tidak memiliki uang, tapi setidaknya kamu memiliki pekerjaan atau latar belakang pendidikan yang mumpuni. Selain itu, barangkali kamu hanya membutuhkan manajemen keuangan yang lebih baik agar tidak selalu bokek.

Kemiskinan jauh lebih luas daripada sekadar tidak memiliki uang. Pada dasarnya, kemiskinan adalah tidak adanya kemampuan untuk mencapai kehidupan yang layak. Lebih dari itu, orang yang disebut miskin tidak memiliki harapan akan perubahan hidup. Sebagai gambaran, misalnya saja kamu yang mahasiswa rantau. Tapi, kamu masih mempunyai impian dan berada pada ‘kendaraan’ yang tepat untuk mewujudkannya. Sementara, ada orang-orang yang bahkan tidak mengenal bangku sekolah karena tidak punya uang untuk membayar biaya pendidikan, membeli buku dan seragam, dan sebagainya. Mereka tergolong miskin karena tidak memiliki fasilitas untuk menciptakan perubahan kehidupan.

Selain itu, ada empat faktor utama yang menyebabkan kemiskinan agaknya semakin merajalela, yaitu:


 1.Kebodohan (Ignorance)
“Bodoh” disini bukan bermakna secara harfiah dimana, kalau misal mereka bersekolah, mereka akan mendapat nilai jelek. Bukan begitu. Tapi lebih kepada tidak adanya akses kepada pendidikan yang mereka butuhkan untuk kehidupan mereka. Misalnya, para nelayan mungkin tidak begitu memerlukan pelajaran fisika; tetapi pengetahuan akan varian hasil laut bisa mendukung mereka dalam mengoptimalkan pekerjaan. Pelangi Viridis yang berlokasi di Banten memahami hal ini, dan memposisikan diri sebagai jembatan bagi kebutuhan nelayan dalam meningkatkan pengetahuan mereka akan kelautan.

2.Penyakit (Disease)

Di berbagai daerah yang belum mengenal pengobatan moderen, orang miskin sering terjebak pada mitos-mitos tentang penyakit yang akhirnya menyebabkan kematian. Mereka yang belum mengenal aktivitas menjaga kesehatan juga biasanya memiliki produktivitas yang rendah. Keterbatasan kondisi tubuh mereka membuat mereka tidak mampu bekerja secara maksimal sehingga kurang sejahtera. Kamu sendiri pasti akan lebih fokus bekerja ketika sehat, kan?
                                                                                             
Permasalahan ini juga meliputi akses air bersih, sanitasi, dan pengetahuan akan pencegahan penyakit. Makanya, Komodo Water membawa solusi untuk peningkatan kesehatan di daerah Nusa Tenggara Timur, melalui penyediaan akses air bersih dengan harga yang lebih terjangkau.

3.Ketidakacuhan (Apathy)

Banyaknya permasalahan hidup yang berlatar belakang finansial kadang membuat orang miskin kurang memiliki optimisme. Bagaimana mereka bisa optimis kalau tidak mengetahui bahwa sebenarnya ada lho, solusi untuk keluar dari kemiskinan. Alhasil, dengan ‘ketidakpedulian’ mereka pada diri sendiri dan keluarga, mereka ‘memilih’ untuk menyerah. Komunitas Agus Lele Booster melakukan pemberdayaan warga desa di Banyuwangi, terutama untuk usia produktif. Mereka biasanya hanya berpikir untuk mencari pekerjaan di kota, dan karena latar belakang pendidikan, tentu saja mereka ‘berakhir’ pada pekerjaan serabutan. Sementara, sebenarnya banyak sekali potensi lokal yang bisa dikembangkan di desa mereka. Oleh karena itu, komunitas ini mengajak para pemuda untuk pulang ke desa dan memanfaatkan apa yang ada agar dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik.

4.Ketidakjujuran (Dishonesty)

Secara garis besar, hal inilah yang menjadi penyebab utama kemiskinan di Indonesia sulit untuk dihilangkan. Selama pejabat pemerintahan – dari tingkat yang terendah hingga tingkat pusat – hanya berpikir untuk memperkaya dirinya sendiri, maka akan selalu ada orang miskin. Yang menyedihkan, penyebab kemiskinan satu ini tidak hanya menitikberatkan pada nominal angka yang dikorupsi. Sementara seorang pejabat mungkin mencuri 100 juta rupiah dari anggaran pendidikan, sebenarnya ia sedang mengambil 400 juta rupiah, atau lebih banyak lagi. Kok bisa begitu? Seharusnya 100 juta itu bisa memperbaiki kehidupan 100 pelajar misalnya, dan ke-100 pelajar itu bisa mengembalikan manfaat itu kepada lingkungan sekitarnya. Hilangnya 100 juta tersebut memberikan dampak yang mendalam dan meluas pada kemiskinan masyarakat.

5.Ketergantungan (Dependency)


Ini nih, salah satu hal terpenting yang harus kamu tahu: fakta di lapangan menyebutkan bahwa santunan belum tentu sepenuhnya menyelesaikan masalah kemiskinan! Ketika orang miskin ‘terbiasa’ diberi donasi, akan sulit bagi mereka mandiri secara finansial. Mental mereka adalah mental ‘menerima’, sedangkan solusi bagi kemiskinan adalah pekerjaan dan pendidikan.

Donasi tetaplah penting pada situasi kritis, misalnya bencana alam. Tapi kalau kita ingin menghapuskan kemiskinan, kita harus memberikan mereka suatu ‘pekerjaan rumah’ yang membuat mereka termotivasi untuk berpikir, belajar, dan berjuang. Sebagai contoh, Ternak Kambing Gibas di Lumajang memotivasi para warga, yang dulunya pengangguran, untuk beternak kambing. ‘Donasi’ diberikan dalam bentuk bibit kambing; sehingga penerimanya akan tergerak untuk menjaga, mempelajari, dan mengembangbiakkan kambing. Dengan demikian, mereka tidak perlu tergantung pada pekerjaan lain yang tidak menentu hasilnya.

Jadi, cara paling tepat untuk mengentaskan kemiskinan adalah memberi mereka kesempatan untuk lebih sehat, lebih mandiri, lebih berdaya, dan lebih berpengetahuan. Kabar baiknya, kamu bisa ikut menghapuskan kemiskinan di bumi Indonesia melalui project yang bisa kamu cek di sini.

Source : http://cec.vcn.bc.ca/cmp/modules/emp-pov.htm


Share:

Jumat, 24 Agustus 2018

PANUTAN SISWA

10 KRITERIA MENJADI GURU YANG BAIKHasil gambar untuk guru baik
Selain rajin, disiplin, dan sabar, apa saja kriteria yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru? Yuk, cek parameternya agar Bapak/Ibu menjadi teladan bagi siswa sekaligus guru profesional.



#1.AdilHasil gambar untuk guru adil

Jadilah sosok pendidik yang obyektif, bukan subyektif. Adil di sini berarti Bapak/Ibu tidak berpihak pada satu sisi atau kelompok tertentu. Jadi, harus mampu menyikapi setiap siswa dengan karakter dan kemampuan yang beragam.

#2. TerbukaHasil gambar untuk guru adil

Selain itu, keterbukaan juga merupakan kriteria yang sangat penting bagi guru. Menerima kedatangan, pertanyaan, kritik, hingga masukan dari siswa. Untuk memperbaiki karakter siswa, Bapak/Ibu terlebih dulu harus melakukan perbaikan. Cobalah bersikap demokratis, tentu kelas akan jauh lebih menyenangkan.

Bukan hanya sikap, namun juga pikiran. Dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, Bapak/Ibu harus bisa berpikiran terbuka. Ketimbang mengotak-ngotakkan mana murid pintar, bodoh, dan sedang-sedang saja, alangkah baiknya jika diubah sedikit cara berpikirnya. Setiap anak memiliki keunikan dan bisa sukses di kemampuannya masing-masing. Ketika Bapak/Ibu berpikiran terbuka, maka akan lebih mudah juga menyerap ilmu dari siapa pun, tanpa berpikir “Ah, saya sudah tahu itu,”. Zaman sekarang, ilmu itu bisa dari siapa saja lho, termasuk siswa di kelas.

#3. Jadi Contoh
Hasil gambar untuk guru

Selama ini, metode pengajaran apa saja yang telah Bapak/Ibu terapkan? Kalau hanya menyampaikan materi dengan ceramah panjang, rasanya tidak akan efektif. Pernah dengar “masuk telinga kiri, keluar telinga kanan”, kan? Tentu Bapak/Ibu tidak ingin hal demikian yang terjadi pada para peserta didik. Sebagai contoh sederhana, misalnya ada sampah yang tidak pada tempatnya di dalam kelas. Daripada hanya menegur “Jangan buang sampah sembarangan ya, anak-anak,”, akan lebih baik jika Bapak/Ibu langsung mengambil sampah tersebut dan memasukkannya dalam tempat sampah. Kemudian, ajak siswa bersama-sama membersihkan sambil menghias kelas. Ingatkan siswa bahwa sebagai penghuni kelas, maka harus bertanggungjawab atas semua yang dipakai, termasuk menjaga kebersihan dan ketentraman kelas. Dengan Bapak/Ibu memberi contoh, siswa tentu perlahan-lahan akan memiliki kesadaran untuk melakukan hal serupa. Hal ini juga akan mendewasakan siswa lho.

#4. Bijaksana
Gambar terkait

Menjadi seorang guru, berarti harus bijaksana. Baik dalam mengambil keputusan, menyikapi masalah, maupun bertindak. Kalau Bapak/Ibu mampu menjadi sosok pendidik yang bijak, siswa tentu akan lebih respect. Pendidik yang bijaksana tahu bagaimana melakukan pendekatan yang tepat terhadap peserta didiknya.

#5. Fleksibel
Hasil gambar untuk guru mengajar

Well, menjadi guru memang harus punya prinsip, baik dalam
nilai-nilai maupun pengetahuan. Namun, dalam menyampaikan prinsipnya, Bapak/Ibu sebaiknya fleksibel. Fleksibel di sini maksudnya adalah tidak kaku dan mampu menyesuaikan dengan kondisi, perkembangan, sifat, kemampuan, serta latar belakang siswa.

#6. PekaHasil gambar untuk guru killer

Bapak/Ibu Guru harus bisa cepat mengerti, memahami, dan melihat dengan perasaan apa yang terlihat pada siswa. Mulai dari ekspresi wajah, gerak-gerik, nada suara, dan lainnya. Jadi, guru dapat segera memahami apa yang dialami oleh siswa. Tidak hanya cepat memahami, tapi juga cepat tanggap untuk menanggulanginya.

#7. Memahami proses
Hasil gambar untuk guru adil

Dalam belajar dan mengajar, maka terjadi sebuah proses. Nah, proses ini tidak selalu mudah dilalui dengan cepat, bergantung pada individu masing-masing. Maka, penting sekali bagi seorang guru untuk bisa memahami arti proses. Memilih untuk menjadi guru tentu harus siap stok sabar yang banyak, bukan? Misalnya dalam mengajar, jika siswa tidak mudah memahami, maka jangan langsung dimarahi. Coba cek lagi, bagaimana karakter, tipe belajar, dan cara mengajar siswa tersebut.

guru profesional Foto: eduhealthcare.com
Ketika selesai mengajar, seringkali Bapak/Ibu kembali ke rumah dalam keadaan yang sangat lelah. Tak terhindarkan juga rasa jenuh yang melanda ketika kehabisan akal menghadapi para siswa. Ini hal yang manusiawi kok. Namun, bisa diminimalisir jika Bapak/Ibu ingat betapa pentingnya sebuah proses. Jika merasa masih gagal dalam mengajar, cobalah untuk tetap menghargai setiap usaha yang telah dilakukan. Apabila hanya fokus pada kegagalan, maka akan memicu kemalasan, dan motivasi mengajar pun ikut turun. Jadi, hargai proses dan teruslah berinovasi.

#8. Pengendalian diriHasil gambar untuk guru killer

Menjadi seorang guru yang akan jadi teladan siswanya, maka harus bisa mengendalikan diri. Bapak/Ibu mampu memberikan pertimbangan rasional dalam memutuskan sesuatu dan memecahkan masalah. Kemudian, dapat menjalin hubungan sosial yang wajar dengan siswa, sesama guru, serta orangtua. Seorang guru yang profesional juga artinya telah bisa mengendalikan emosinya. Tahu bagaimana, kapan, dan di mana harus menyatakan emosinya.

#9. KonsistenHasil gambar untuk smkn 4 pkl

Seorang guru juga harus bersikap konsisten, tidak plin-plan. Kalau sedikit-sedikit berubah, tentu akan berpengaruh pada tingkat respect siswa ke gurunya. Coba Bapak/Ibu tegas dan berwibawa dengan menerapkan disiplin positif. Kalau dari awal kesepakatannya A, maka seterusnya akan A, jangan tiba-tiba berubah haluan menjadi B. Sewaktu-waktu mungkin saja ada perubahan, asal disertai alasan yang masuk akal dan memberi manfaat bagi seluruh pihak.

guru profesional Foto: parentmap.com
Menjadi seorang guru harus konsisten dalam mengajar. Guru yang profesional dan tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan, serta mengevaluasi siswa. Sebagai guru, Bapak/Ibu dituntut menjadi sosok yang mampu menanamkan nilai-nilai terhadap siswa hingga mencapai kedewasaan. Jadi, harus tinggi konsistensinya.

#10.Memahami jiwa siswa guru profesional

Seorang guru itu layaknya dokter. Bagaimana dokter mengobati pasien yang sakit? Tentu dokter tersebut harus paham jenis penyakit yang diderita beserta pengobatannya. Nah, sama halnya dengan guru, mengobati jiwa siswa dan membentuk karakter baik. Oleh karena itu, jadilah guru yang mengerti sifat dasar jiwa manusia, kekurangan, serta cara menanganinya.

Seorang guru ibarat seorang dokter. Untuk mengobati yang sakit, maka deperlukan dokter yang mengerti jenis penyakit yang diderita serta cara-cara mengobatinya. Begitu pula dengan seorang guru, dalam mengobati jiwa anak didiknya, membentuk akhlak yang baik. Untuk itu dibutuhkan pendidik yang mengerti akan sifat dasar jiwa manusia, kelemahan dan cara mengobatinya. Ibarat sakit, lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi sebelum diobati hendaknya mencegah terjadinya penyakit. Dalam hal ini adalah akhlak anak didik. Sebelum mereka tumbuh dewasa dengan akhlak yang buruk maka sedini mungkin membentuk akhlak yang baik.

Nah, demikianlah 10 kriteria yang harus dimiliki guru sebagai tenaga pendidik. Happy teaching! :) (TN)
sumber kompas siang 


Share:
Animated Cool Shiny Blue Pointer

Arsip Blog

Popular Posts

Arsip Blog